Farah terpaksa kembali dari Melbourne ke Jakarta. Ia terpaksa cuti kuliah dan pulang. Adiknya bernama Rika yang masih SMU
sendirian di Jakarta kerena ibunya meninggal dan ternyata selama ini
mereka sudah mulai kehabisan biaya. Sampai di Jakarta, Farah menemui dua
hal yang membuatnya harus berpikir untuk tidak melanjutkan kuliahnya
lagi: menjaga Rika dan keuangan keluarga mereka yang sudah mendekati
angka nol.
Farah sendiri tidak pernah benar-benar tahu masalah keluarganya. Semenjak ia lulus SMP, Farah melanjutkan SMA dan kuliah di Melbourne.
Ibu ternyata sudah menjual rumah mereka untuk kehidupan mereka dan biaya pendidikan Farah di Melbourne. Mereka terus tinggal di rumah kontrakan yang cukup besar namun sekarang akhirnya menyulitkan karena biaya sewa yang tidak murah.
Farah panik. Ini semua terlalu tiba-tiba untuknya. Tapi di surat wasiat ibunya ada berita. Mereka masih memiliki rumah pertama ibu mereka. Rumah yang ibunya pikir adalah investasi yang bagus kerena berada di daerah yang mewah. Tapi sampai sekarang, berulang kali rumah itu coba dijual namun tak pernah laku. Kerena beritanya adalah bahwa itu rumah kentang...rumah yang penghuninya hantu anak kecil. Kerena tidak ada pilihan lain, Farah dan Rika terpaksa pindah. Tak mungkin meneruskan rumah kontrakan yang sekarang.
Dengan sisa-sisa uang yang ada, Farah menata ulang rumah itu seadanya. Ia merawat Rika, adik yang tak benar-benar dekat dengannya. Rika, anak yang sudah kehilangan kedua orang tuanya menjadi pendiam. Farah merasa sendirian.
Namun ia tak benar-benar sendirian. Farah merasa ada yang mengawasinya. Bayangan yang muncul di ujung matanya, jejak-jejak kecil dan basah yang kerap muncul di dapur, suara anak kecil menangis yang kadang terdengar dan aroma kentang rebus yang kerap tercium setiap kali bayangan atau suara itu muncul. Farah mulai terganggu. Rika ketakutan.
Apa yang akan terjadi kepada Farah dan Rika di rumah itu?
Farah sendiri tidak pernah benar-benar tahu masalah keluarganya. Semenjak ia lulus SMP, Farah melanjutkan SMA dan kuliah di Melbourne.
Ibu ternyata sudah menjual rumah mereka untuk kehidupan mereka dan biaya pendidikan Farah di Melbourne. Mereka terus tinggal di rumah kontrakan yang cukup besar namun sekarang akhirnya menyulitkan karena biaya sewa yang tidak murah.
Farah panik. Ini semua terlalu tiba-tiba untuknya. Tapi di surat wasiat ibunya ada berita. Mereka masih memiliki rumah pertama ibu mereka. Rumah yang ibunya pikir adalah investasi yang bagus kerena berada di daerah yang mewah. Tapi sampai sekarang, berulang kali rumah itu coba dijual namun tak pernah laku. Kerena beritanya adalah bahwa itu rumah kentang...rumah yang penghuninya hantu anak kecil. Kerena tidak ada pilihan lain, Farah dan Rika terpaksa pindah. Tak mungkin meneruskan rumah kontrakan yang sekarang.
Dengan sisa-sisa uang yang ada, Farah menata ulang rumah itu seadanya. Ia merawat Rika, adik yang tak benar-benar dekat dengannya. Rika, anak yang sudah kehilangan kedua orang tuanya menjadi pendiam. Farah merasa sendirian.
Namun ia tak benar-benar sendirian. Farah merasa ada yang mengawasinya. Bayangan yang muncul di ujung matanya, jejak-jejak kecil dan basah yang kerap muncul di dapur, suara anak kecil menangis yang kadang terdengar dan aroma kentang rebus yang kerap tercium setiap kali bayangan atau suara itu muncul. Farah mulai terganggu. Rika ketakutan.
Apa yang akan terjadi kepada Farah dan Rika di rumah itu?
Sumber : http://gosipboo.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment